Kanalsulawesi.com, Bolsel – Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kabupaten Bolaang Mongondow Selatan (Bolsel), melaksanakan simulasi pemungutan dan penghitungan suara untuk Pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur serta Bupati dan Wakil Bupati tahun 2024.
Simulasi ini digelar di lapangan futsal, Alun-Alun Molibagu, Kecamatan Bolaang Uki, pada Kamis (24/10/2024).
Ketua KPU Bolsel, Stenly Eskolano Kakunsi, melalui Kepala Divisi Teknis Fijey Bumulo menyampaikan, bahwa simulasi ini bertujuan untuk memastikan kesiapan petugas pemungutan dan penghitungan suara, serta kesiapan semua tahapan yang akan dilalui dalam proses Pilkada serentak 2024.
“Simulasi ini dilakukan untuk memastikan kesiapan petugas serta perangkat pemilu, termasuk Panitia Pemilihan Kecamatan (PPK), Panitia Pemungutan Suara (PPS), dan Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS) dalam menggelar pemungutan dan penghitungan suara,” ujar Fijey.
Ia berharap simulasi tersebut dapat meningkatkan kesiapan dan pemahaman seluruh pihak terkait sehingga proses pemungutan dan penghitungan suara pada tanggal 27 November 2024 mendatang dapat berjalan lancar, aman, dan adil.
“Kami berharap melalui simulasi ini, tahapan pemungutan dan penghitungan suara nanti dapat berjalan sesuai mekanisme yang telah ditetapkan,” tambahnya.
Dalam penjelasannya, Fijey juga menyinggung soal ukuran Tempat Pemungutan Suara (TPS) yang minimal berukuran 8×10 meter, dengan maksimal 600 Daftar Pemilih Tetap (DPT) per TPS. Namun, di wilayah Sulawesi Utara, setiap TPS biasanya melayani 550 DPT, sedikit berbeda dengan jumlah DPT pada Pemilu yang biasanya hanya 350 per TPS.
Fijey juga mengajak Forkopimda dan tamu undangan untuk menyaksikan langsung simulasi proses pemungutan suara di dalam TPS. Proses dimulai dengan pemilih menunjukkan surat DPT, kemudian menyerahkan ponsel mereka kepada petugas sebelum menerima kertas suara. Setelah itu, pemilih menuju bilik suara untuk mencoblos, memasukkan kertas suara ke dalam kotak suara, dan mencelupkan jari ke tinta sebagai tanda telah memilih.
“Seluruh tahapan dilakukan sesuai dengan protokol yang ada untuk memastikan keamanan dan kelancaran pemilu,” tutup Fijey.