Kanalsulawesi.com, Bolsel – Masyarakat Kabupaten Bolaang Mongondow Selatan (Bolsel) menghadapi kesulitan mendapatkan gas LPG 3 Kg yang sudah hampir sebulan ini langka di pasaran. Warga mengeluhkan kondisi tersebut yang semakin menyulitkan aktivitas sehari-hari.
Salah satu warga Desa Popodu, Pricillia, mengungkapkan bahwa kelangkaan gas ini terasa sangat parah, bahkan agen-agen di Kecamatan Bolaang Uki juga mengalami kekosongan stok.
“Bahkan jika ada stok di agen, kami harus mengantri berjam-jam untuk mendapatkan satu tabung gas LPG 3 Kg, itupun dengan harus berdesak-desakan,” ujarnya.
Harga gas di warung-warung yang menjual LPG 3 Kg juga melambung tinggi. Menurut Pricillia, harga gas di tingkat pengecer bisa mencapai Rp30.000 per tabung, jauh di atas harga eceran yang ditetapkan pemerintah.
Pricillia berharap agar dinas terkait dapat segera mengambil tindakan untuk memastikan ketersediaan gas LPG 3 Kg di wilayah Bolsel, sehingga masyarakat tidak terus-menerus mengalami kesulitan.
“Kelangkaan ini sudah berlangsung cukup lama, kami berharap dinas terkait segera menindaklanjuti masalah ini,” tambahnya.
Sementara itu, Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Bolsel, Suprin Mohulaingo menyampaikan, bahwa hingga saat ini pihaknya belum menerima laporan resmi dari tim pengawasan terkait kelangkaan gas LPG 3 Kg.
“Saat ini, koordinasi antara dinas dan pihak agen pengiriman serta pendistribusian masih berjalan normal,” kata Suprin saat dihubungi melalui pesan WhatsApp pada Selasa (03/09/2024).
Menurut Suprin, pantauan di lapangan menunjukkan bahwa distribusi gas LPG 3 Kg di beberapa kecamatan seperti Posigadan hingga Pinteng masih berlangsung normal. Namun, pihaknya berjanji akan meninjau kembali laporan terkait lokasi-lokasi yang mengalami kelangkaan gas.
“Kami akan segera meninjau ulang laporan dari lapangan untuk memastikan kondisi yang sebenarnya,” tutupnya.