Kanalsulawesi.com, Bolsel – Angka kemiskinan di Kabupaten Bolaang Mongondow Selatan (Bolsel) mengalami penurunan signifikan pada triwulan III tahun 2024, tercatat sebesar 11,33%.
Penurunan ini bertolak belakang dengan anggapan sebelumnya yang menyebutkan bahwa Bolsel memiliki tingkat kemiskinan tertinggi di Sulawesi Utara. Hal ini disampaikan melalui rilis yang dikeluarkan oleh Badan Pusat Statistik (BPS).
Menanggapi pencapaian tersebut, Kepala Dinas Sosial (Dinsos) Kabupaten Bolsel dr Sri Pakaya menyampaikan, bahwa pihaknya saat ini sedang menunggu petunjuk lebih lanjut terkait perubahan Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS) di wilayah tersebut.
“Saat ini bulan Januari masih berjalan, jadi kami belum dapat memulai proses pembaruan data. DTKS yang digunakan masih mengacu pada data tahun 2024 tetapi akan ada pemutakhiran data,” jelas dr. Sri Pakaya saat dikonfirmasi pada Kamis (30/01/2025).
Menurutnya, setelah mendapatkan petunjuk resmi, Dinsos akan segera melaksanakan pendataan baru dan verifikasi faktual. Proses pendataan ini akan dilakukan oleh tim yang bekerja sama dengan pemerintah desa setempat di seluruh wilayah Kabupaten Bolsel.
“Data yang terkumpul dari desa-desa tersebut akan diserahkan kepada Dinas Sosial untuk diverifikasi oleh tim kami,” tambahnya.
Lebih lanjut, dr. Sri Pakaya menjelaskan, bahwa DTKS ini menjadi acuan dalam penyaluran bantuan sosial. Mereka yang terdaftar dalam DTKS berhak mendapatkan berbagai bantuan sosial serta dukungan untuk Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM).
“Selain itu, peserta DTKS juga akan mendapatkan jaminan BPJS gratis dari pemerintah Kabupaten Bolsel,” tuturnya.
Kepala Dinsos berharap, dengan adanya pembaruan dan verifikasi DTKS ini, diharapkan bantuan sosial dan program pemerintah dapat tepat sasaran.
“Guna terus menurunkan angka kemiskinan di daerah tersebut,” pungkasnya.