Kanalsulawesi.com, Bolsel –Dinas Pendidikan Kabupaten Bolaang Mongondow Selatan (Bolsel) menggelar rapat koordinasi, dan evaluasi dalam rangka memperkuat pelaksanaan gerakan transisi dari Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) ke Sekolah Dasar (SD), Rabu (04/09/2024).
Acara tersebut berlangsung di area perkantoran Panago dan dihadiri oleh Bupati Bolsel H Iskandar Kamaru, S.Pt, M.Si, bersama Wakil Bupati Deddy Abdul Hamid beserta istri, Rosdiana Lapatola, Sekretaris Daerah Marzanzius Arfan Ohy, para Kepala OPD, serta ratusan kepala sekolah, guru, dan Bunda PAUD desa.
Kepala Dinas Pendidikan Bolsel, Haja Rante Hattani, S.Pd, M.Si, dalam sambutannya menekankan pentingnya transisi yang baik dari PAUD ke SD, sebagai bagian dari tahapan krusial dalam perkembangan anak. Menurutnya, keberhasilan transisi memerlukan perencanaan matang serta kolaborasi erat antara seluruh pemangku kepentingan.
“Kami berusaha menciptakan proses transisi yang lancar dan menyenangkan agar anak-anak dapat beradaptasi dengan baik di lingkungan belajar baru mereka,” ujar Hattani.
Hattani juga menggarisbawahi, pentingnya semangat kebersamaan dan komitmen kuat dalam menghadapi tantangan untuk mewujudkan pendidikan berkualitas di Bolsel.
Ia menyinggung dasar hukum pelaksanaan kegiatan ini, termasuk UU Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional, serta sejumlah peraturan pemerintah lainnya yang mendukung penguatan transisi PAUD ke SD.
Dalam rapat tersebut, Hattani menjelaskan bahwa Dinas Pendidikan telah melakukan berbagai langkah dalam mendukung gerakan ini, termasuk pengimbasan hasil Bimbingan Teknis (Bimtek) oleh Kepala Sekolah Penggerak dan Guru Kelas 1 dan 2 kepada 124 guru kelas.
“Yang jauh melampaui target 80 guru yang ditetapkan oleh Kementerian Pendidikan, sebanyak 29 SD Negeri di Bolsel juga telah berpartisipasi dalam survei terkait transisi ini, melampaui target yang ditetapkan kementerian,” ungkapnya.
“Intervensi dilakukan melalui pemantauan yang kontinu, baik melalui media grup maupun pendampingan langsung oleh Dinas Pendidikan,” tambah kadis Disdikbud.
Selain itu, Hattani menegaskan bahwa tidak ada lagi tes membaca, menulis, dan berhitung (Calistung) untuk calon siswa baru di PAUD maupun SD, sesuai dengan kebijakan terbaru yang menekankan penerapan sistem pembelajaran yang menyenangkan.
Ia juga mengumumkan keberhasilan dalam meningkatkan status 20 lembaga PAUD swasta menjadi lembaga PAUD negeri.
“Yang diharapkan akan membawa dampak positif bagi kualitas pendidikan di Bolsel, serta membuka peluang bagi para guru honorer untuk diangkat menjadi ASN atau P3K,” Imbuhnya.
Di sisi lain, Bunda PAUD Bolsel, Hj Selpian Kamaru Manoppo menyampaikan, bahwa ada tiga perubahan utama dalam transisi PAUD ke SD berdasarkan surat edaran dari Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud).
“Perubahan tersebut mencakup penghapusan tes Calistung dalam penerimaan siswa baru, penerapan masa pengenalan lingkungan sekolah bagi peserta didik baru, serta pengembangan enam kemampuan dasar anak di PAUD dan SD,” tutur Selpian Kamaru.
Sementara itu, Bupati Iskandar Kamaru dalam sambutannya juga menekankan, pentingnya perhatian pemerintah terhadap dunia pendidikan, terutama dalam masa transisi ini.
Ia berharap melalui rapat koordinasi dan evaluasi ini, semua pihak dapat berbagi ide dan solusi untuk menjadikan Bolsel sebagai kabupaten yang peduli terhadap kemajuan pendidikan anak usia dini yang berkualitas.
“Saya juga memberikan apresiasi kepada Dinas Pendidikan Bolsel atas terobosan yang telah dilakukan, khususnya dalam merubah status 20 lembaga PAUD menjadi lembaga pendidikan negeri. Ini adalah langkah positif bagi perkembangan pendidikan di Bolsel,” pungkas Bupati.