EROSTORI.COM, BOLSEL- Dalam rangka pencegahan dan penurunan angka stunting, Dinas Keluarga Berencana, Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (KBPP-PA) Kabupaten Bolaang Mongondow Selatan (Boslel) melaksanakan Orientasi untuk Tim Pendamping Keluarga (TPK) tahun 2023 di Kecamatan Ponolosian.
Kegiatan ini di buka Camat Kecamatan Pinolosian yang diwakili Sekretaris Camat Hartati Uben, yang dilaksanakan di Balai Desa Kecamatan Pinolosian, Selasa 13 Maret 2023.
Hartati Uben saat memberikan sambutan, menyampaikan ucapatan terima kasih dan apresiasinya atas terselenggaranya orientasi bagi tim pendamping keluarga di Kecamatan Pinolosian.
Menurutnya penanganan Stunting adalah tanggung jawab bersama. Tidak bisa dibebankan ke pemerintah saja, tetapi perlu peran aktif dari masyarakat serta seluruh stakeholder yang ada.
Sebab masalah stunting merupakan isu strategis nasional, Sekcam berharap TPK akan menjadi ujung tombak dalam percepatan penurunan angka stunting di Kabupaten Boslel, khususnya di wilayah Kecamatan Pinolosian. Sebab keberhasilan penurunan angka stunting sangat ditentukan dari cara penanganan dan pencegahannya di tingkat bawah, yaitu dari tingkat keluarga.
“TPK ini harus turun langsung ke lapangan untuk mengetahui masalah yang ada di lingkup terkecil di tingkat desa hingga keluarga,” harapnya.
Sementara itu, Kepala Dinas KBPP-PA Bolsel Suhartini Damo mengatakan, tujuan orientasi ini untuk melatih TPK memahami proses pencegahan Stunting, pencatatan dan pelaporan melalui aplikasi ELSIMIL (elektronik siap nikah dan hamil).
Semua memerlukan perencanaan yang baik, untuk Itu berikan pemahaman, edukasi, dan pendampingan atau konseling kepada keluarga, kata Suhartini kepada TPK, mulai dari tingkat remaja, calon pengantin (Catin), calon pasangan usia subur, dan ibu hamil serta ibu menyusui.
“Sehingga mereka akan memahami dan dapat merencanakan kehidupan berumahtangga yang sehat serta sejahtera,” ucapnya.
Ia juga menegaskan, untuk menyiapkan generasi yang berkualitas harus dimulai dari perencanaan awal. Peran keluarga harus dimaksimalkan, dalam membentuk generasi yang berkualitas dan unggul.
“Tugas dari TPK adalah mendampingi keluarga. Komunikasi, edukasi, dan laporkan. Sasarannya, yakni calon pengantin (catin), ibu hamil, pasca persalinan dan baduta atau balita. Pastikan setiap calon pengantin (catin) berada dalam kondisi ideal untuk menikah dan hamil,” tegasnya.
Lanjutnya, semua kita berharapan tidak akan ada stunting baru di Kabupaten Bolsel. Maka seribu hari kehamilan merupakan masa-masa terpenting dalam pemenuhan gizi seimbang yang harus di kawal secara bersama-sama.
“Stunting merupakan sebuah kondisi gagal pertumbuhan dan perkembangan yang dialami anak-anak akibat kurangnya asupan gizi dalam waktu lama dan infeksi berulang. Untuk itu pencegahan harus dimulai sejak masa kehamilan, masa bayi, hingga usia dua tahun,” harapnya.
Sementara itu, Penyuluh KB Kecamatan sekaligus Fasilitator TPK Pinolosian, Sitti Febriani Mooduto berharap, dengan kegiatan orientasi ini, TPK desa dapat mengetahui tupoksi dan melaksanakan pendampingan dengan baik.
“Harus mendukung program pemerintah dalam hal percepatan penurunan dan pencegahan Stunting di Kabupaten Bolsel,” harapnya.
Untuk diketahui, orientasi TPK dilaksanakan di 5 titik di tempat terpisah sebagai berikut, Kecamatan Tomini dan Posigadan Fasilitator Tri Adityo Usman, Amd.
Kecamatan Helumo dan Bolaang Uki tim Fasilitator Harlis Monoarfa bersama Fatillah D. Koem, S.Hi.
Kemudian TPK Kecamatan Pinolosian Tengah Fasilitator Jurhan Paputungan, AMD, farm serta Pinolosian Timur Fasilitator Fudhail Attamimi, S.Hi. (adve)