Kanalsulawesi.com, Bolsel – Kepala Dinas Koperasi dan UMKM Provinsi Sulut, Tahlis Gallang yang juga PJS Bupati Bolsel secara resmi memberikan pelatihan peningkatan SDM bagi pengelola koperasi berbasis koperasi kepada peserta pelatihan.
Kegiatan pelatihan ini dilaksanakan oleh Dinas Koperasi UKM, Transmigrasi dan Tenaga kerja Kabupaten Bolaang Mongondow Selatan (Bolsel), yang bertempat di Cafe Queen Resto, Desa Sondana, Kecamatan Bolaang Uki, Kamis (21/11/2024).
Dalam pelatihan ini dihadiri juga Narasumber dari KSP berkat Bulukumba salah satu koperasi Primer Nasional, Andi Masualle SH Kepala Cabang KSP Manado serta para Koperasi dan UMKM Se-Kabupaten Bolsel yang digelar dari 19-21 November 2024.
Kadis Koperasi dan UMKM Provinsi Sulut, Tahlis Gallang menyampaikan, Koperasi dan UKM adalah masalah vital ekonomi masyarakat, maka pada tahun ini sudah dipisahkan di kementrian yakni Menteri Koperasi sendiri baik UMKM sendiri juga.
“Koperasi ini merupakan pelengkap sendi-sendi ekonomi, yang mana dijalankan dengan sebaik-baiknya akan menopang ekonomi Daerah maupun Nasional,” ujarnya.
Lanjutnya, koperasi terbentuk atas kesepakatan anggota bukan di bentuk oleh Pemerintah, tetapi memiliki tujuan yang sama.
“Koperasi memiliki independensi yang mengurus rumahnya sendiri tidak bisa ada interfvensi dari luar, tetapi Pemerintah bisa masuk untuk memberikan sosialisasi atau diklat seperti ini,” Kata Tahlis Gallang.
“Mak penggantian pengurus baik ketua koperasi harus melalui rapat anggota, maka harus kekompakan dan keharmonisan para anggota dan pengurus agar ini koperasi berjalan dengan baik,” Tambahnya.
Tahlis Gallang mengatakan, Koperasi di Provinsi Sulut ada sekita 6.500 dan yang aktif kurang 3000 lebih, banyak faktor yang membuat koperasi yang tidak aktif.
“Maka dari Dinas Koperasi dan UMKM Provinsi Sulut sudah melakukan evaluasi sesuai kiteria yang telah didata, Seperti nilai kiteria koperasi ada sehat dengan poin dari 80-100, cukup sehat 66-79, dalam pengawasan 25-65 dan dalam pengawasan penuh dari 0-24,” jelasnya.
Menurutnya, banyak indiktor yang membuat koperasi itu tidak sehat atau dalam pengawasan penuh yang memiliki poin dibawah, saat membuat koperasi bertujuan hanya untuk menerima bantuan dari pemerintah Daerah hingga pusat.
“Dimana setelah koperasi terbentuk dan menerima bantuan dan diterima hanya individu saja, karena dibuat seorang diri dan memakai sembarang nama untuk memenuhi syarat pembentukan koperasi,” ungkapnya.
Tahlis Gallang mengungkapkan, bahwa ada kabar gembira bagi koperasi maupun UMKM di Indonesia termasuk Bolsel, dengan adanya Pusat Investasi Pemerintah (PIP) atau Pusat Informasi Perkoperasian dengan suku bunga yang rendah.
“Kalau KUR uang dari Bank tetapi ini dari BUMN dengan bunga cukup rendah. Namun, di Sulawesi Utara hanya ada di 3 Daerah yakni Manado, Bitung dan Bolsel,” tuturnya.
Dikatakan, tetapi ini tak hanya untuk koperasi juga untuk pelaku usaha bisa melakukan pinjaman untuk peningkatan usahanya.
“Nantinya, dari daerah akan melakukan verifikasi kepada koperasi dan UMKM yang layak mendapatkan bantuan,” pungkasnya.