Kanalsulawesi.com, Bolsel – Direktur Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD), Kabupaten Bolaang Mongondow Selatan (Bolsel), dr Sadly Mokodongan akhirnya angkat bicara dan ungkap fakta sebenarnya terkait beredarnya sebuah video serang wanita bernama Risnawati Senna yang mengaku jadi korban pemecatan sepihak gara-gara beda pilihan dalam Pilkada Bolsel 2024.
Sadli mengungkapkan, bahwa yang bersangkutan memang pernah menjadi tenaga sukarena atau honorer di RSUD Kabupaten Bolsel.
“Iya ia memang pernah bekerja di RSUD,” ujar Saldi.
Mantan Kadis Kesehatan Bolsel itu pun meluruskan, serta membantah tudingan Risnawati jika ia menjadi korban pemecatan sepihak dari pihak RSUD Bolsel.
“Nda ada yang ba pecat, dia berenti sandiri,” ungkap Sadli.
Ia menegaskan lagi bahwa, pihak RSUD tidak pernah melakukan pemecatan secara sepihak, sebagaimana yang diungkapkan Risnawati dalam unggahan video di media sosial facebook.
“Yang bersangkutan keluar sendiri, dan sudah tidak masuk kerja lagi. Itu faktanya,” tegas Mokodongan.
Sebelumnya, beredar video di medsos Facabook, dua orang mantan honorer daerah yang mengaku menjadi korban pemecatan secara sepihak karena berbeda pilihan pada Pilkada Bolsel.
Satu diantaranya seorang perempuan bernama Risnawati Senna yang mengungkapkan bahwa dirinya merupakan mantan honorer di RSUD Bolsel, namun dipecat karena kedua orang tuanya mendukung salah satu paslon di Pilkada Bolsel.
Namun, faktanya setelah ditelusuri, termyata yang bersangkutan memang sudah keluar dan tidak lagi bekerja di RSUD sejak lama.
Fakta-fakta itu perlu diluruskan agar tidak menjadi isu menyesatkan, apalagi ditengah kondisi jelang pemilihan 27 November 2024.