Kanalsulawesi.com, Bolsel – Kabupaten Bolaang Mongondow Selatan (Bolsel), Sulawesi Utara, kedatangan tamu tak diundang pada Kamis, 9 Desember 2023. Sebanyak tiga truk bermuatan batu hitam atau batu galena secara ilegal berhasil masuk di Kecamatan Posigadan.
Polsek Posigadan, berkoordinasi dengan Polres Bolsel, berhasil menahan barang bukti truk ketiga yang berasal dari Provinsi Gorontalo dan diperkirakan menuju Kota Manado.
Namun, sorotan tajam muncul ketika truk-truk tersebut, seolah melibas kewenangannya, dilepas kembali ke arah Gorontalo.
Menurut Narasumber yang enggan namanya, memberikan laporan bahwa pembebasan truk tersebut disertai dugaan ketidakseimbangan bagi aparat keamanan setempat.
“Seorang pengemudi truk mengungkapkan kejadian ini sebagai hasil kolusi antara truk ilegal dan pihak yang berwenang,” ujarnya.
Sumber juga memberikan Informasi yang beredar, menunjukkan bahwa batu hitam ini terkait dengan jaringan yang dikenal sebagai RB alias Robinson, berbasis di Jakarta Timur. Sementara itu, GT alias Gatot disebut sebagai penanggung jawabnya di Gorontalo.
Tiga truk ini diduga membawa muatan ilegal ke Kota Manado, dengan nomor polisi yang mencurigakan, seperti DM 84xx BK, DM 86xx EA, serta DB 80xx FI.
Ketika konfirmasi dilakukan kepada Kapolsek Posigadan IPDA Muhammad Sarif Gobel, jawaban yang diharapkan pun tertutup rapat oleh ketidakberanian memberikan tanggapan perihal temuan batu hitam ilegal tersebut.
Kapolres Bolsel, AKBP Indra Wahyu Madjid, mengakui adanya temuan ini, tetapi mencoba mengelak dengan menyebutkan bahwa kejadian tersebut di luar wilayah hukum Polres Bolsel.
“Saat ditahan masih di wilayah Gorontalo, jadi kita lepas kembali,” ujar Kapolres. Namun, ketika ditanya di wilayah mana truk-truk tersebut ditahan, jawaban yang diharapkan tidak kunjung diperoleh.
Sementara itu, Kasat Reskrim Polres Bolsel, IPTU Vicky Tumembow, enggan memberikan komentar lebih lanjut, hanya menyatakan bahwa truk dilepas lanjut ke Gorontalo karena temuan dilakukan di sana.
Diketahui bahwa batu hitam atau batu galena, yang sebenarnya merupakan bahan baku penting dalam pembuatan logam timah hitam (Pb), kini menjadi pusat perhatian karena potensi penggunaannya dalam industri.
Galena sendiri menjadi bahan pokok bagi 75% industri untuk pembuatan baterai dan elektroda aki, sementara sisanya digunakan dalam produk-produk plumbing dan minyak, pelapis pada ruangan rontgen, serta reaktor nuklir.
Seiring perjalanan batu hitam ini yang melibatkan beberapa provinsi, misteri dan ketidakjelasan semakin mengitari praktik ilegal ini.