Kanalsulawesi.com, Bolsel – Sejumlah upaya dilakukan Pemerintah Kabupaten Bolaang Mongondow Selatan (Bolsel) untuk mendorong kesejahteraan masyarakat, khususnya bagi petani kelapa.
Salah satunya dengan menggelar Lokakarya Peningkatan Nilai Produk Kepala untuk meningkatkan pendapatan petani yang ada di Koridor Hidupan Liar, Tanjung Binerean, Kecamatan Pinolosian Tengah, Kabupaten Bolsel.
Dalan kegiatan Lokakarya ini, Pemkab Bolsel turut mengandeng Wildlife Conservation Society (WCS) serta International Coconut Community (ICC) dan beberapa pihak terkait yang diselenggaran di Hotel Sutanraja, Kota Kotamobagu, Selasa (12/11/2024).
Pjs Bupati Bolsel, Tahlis Gallang, SIP, MM mengatakan, bahwa Tanjung Binerean merupakan rumah bagi satwa endemik Maleo yang terletak di salah satu kawasan ekosistem esensial di Provinsi Sulawesi Utara.
Namun di satu sisi, lanjit Tahlis, wilayah ini juga terkenal dengan perkebunan kelapa yang merupakan salah satu penyumbang PDB yang cukup signifikan di provinsi Sulawesi Utara.
“Sehingga kegiatan ini dilaksanakan untuk meningkatkan mengupayakan pertanian berkelanjutan dan ramah lingkungan yang berfokus pada ekspor,” ungkap Tahlis dalam sambutannya membuka kegiatan Lokakarya tersebut.
Ia berharap dengan Lokakarya yang dilaksanakan selama empat hari kedepan ini, para peserta, khususnya masyarakat Petani Kelapa dapat memanfaatkannya untuk mengasa keterampilan sehingga mampu menciptakan produk yang bernilai ekonomis nantinya.
“Kegiatan ini sangat baik, dan harapannya para peserta dapat mengikuti seluruh rangkaian kegiatan ini sehingga kemampuan skil dan keterampilan akan lebih maju lagi,” harapnya.
Sekedar informasi, Lokakarya ini direncanakan akan berlangsung selama empat hari dengan menghadirkan petani kelapa di sekitar Koridor Tanjung Binerean.
Dimana, selama 4 hari petani kelapa akan menerima materi dari pembicara yang cukup berpengalaman di bidang industri kelapa dan pengolahannya.
Kegiatan Lokakarya tersebut turut menghadirkan Direktur NAM-CSSTC, Diar Nurbintor, Direktur ICC Jelfina Alouw, Kepala Pusat BSIP Kementerian Pertanian, Kuntoro Boga Andri, Cocoha Industri, Asep jembar mulyana, Kepala BKSDA Sulut Askhari Dg Masikki, serta para Kepala OPD terkait.